Thursday, December 8, 2011

Nih, Ragam Rantai Aftermarket Pahe Untuk Motor Sport

Pilihan aftermarket sangat banyak


Hampir semua rantai OEM (Original Equipment Manufacture), khususnya untuk motor sport, sengaja didesain lebih. Ini karena untuk keperluan yang heavy duty alias kerja berat. Umumnya, desain mata rantai tanpa menggunakan sambungan. Untaian kokoh ini membuat rantai sangat kuat dan nyaris jarang ada yang putus.

Keunggulan lainnya pada rantai heavy duty ini terletak pada konstruksinya yang telah mengadopsi O-ring di setiap mata rantainya. “O-ring mampu meredam gesekan yang terjadi saat rantai berputar cepat,” jelas Zulkarnain Mansur, OEM & REM Sales Section Head PT Federal Superior Chain Manufacturing (FSCM), produsen rantai yang sebagian besar untuk memasok OEM pabrikan motor nasional.



Bisa begitu, karena O-ring ini untuk menahan pelumas di pin rantai. Agar tidak mudah lepas saat berputar. Bila dilakukan perawatan secara berkala dengan baik, rantai mampu berumur panjang. Tak jarang motor sport lawas pun masih banyak menggunakan rantai bawaannya.



“Karena rantai memiliki spek standar untuk tiap motor. Japan Chain Association Standard (JCAS) salah satu badan yang membuat standar untuk setiap rantai. Disesuaikan kebutuhan motor,” lanjut Zulkarnain Mansur.

Di balik keunggulan yang disuguhkan, memang tidak salah bila harga rantai ini cukup mahal. Berdasarkan banderol pabrikan resmi misalnya, rantai saja untuk OEM Yamaha Scorpio Rp 268 ribu.

“Perbedaan harga antara OEM dan aftermarket memang sangat jauh. Bisa lebih setengahnya,” jelas Gunawan, pebengkel Otomart di Jl. Kelapa Dua, Jakarta Barat.



Menurut Willianto Husada, Deputy Director PT Indomobil Bhupala, distributor Indoparts, mengakui produk aftermarket bisa ditekan harganya. Bahkan hanya seperempat, karena teknologi yang digunakan antara OEM dan aftermarket berbeda.

“Di produk aftrmarket belum ada 0-ring yang didalamnya. Namun ada gemuk khusus yang terus menerus melumasi rantai saat digunakan,” kata Wilianto.

Selain itu, produk untuk motor sport yang memang untuk menggunaan berat tidak sebanyak bebek. “Teknologi akan makin murah jika volume banyak. Sedangkan pada motor-motor sport kan jumlahnya sedikit,” bilang pria yang berkantor di kawasan industri Jatake, Bitung, Banten ini.

Selain itu, beberapa pengendara sering melakukan tukar pakai antara satu tipe dengan tipe lain atau beli rantai after-market meteran. “Di Glodok banyak yang menjual meteran. Di sana bisa ditanyakan tipe rantai beserta kodenya ada Solid Bush (SB), Heavy Duty (H), atau Heavy Duty and O-ring (HO),” sebut Gunawan. (motorplus-online.com)

RK (Rantai)
Ninja 250 Rp 550.000
Tiger Rp 550.000
KLX Rp 175.000

INDOPARTS (Rantai)
Scorpio Rp 130.000
Tiger Rp 180.000

SINNOB (Gir Set)
Tiger Rp 700.000
Thunder Rp 400.000
V-ixion Rp 575.000
Scorpio Rp 600.000
Mega Pro Rp 600.000
Ninja RR Rp 650.000
Ninja R Rp 600.000

TK (Rantai)
Tiger Rp 225.000

HHH (Rantai)
V-Ixion Rp 55.000
Scorpio Rp 55.000

SSS (Rantai)
V-Ixion Rp165.000

CREVON (Gir Set)
Tiger Rp 200.000
Thunder Rp 160.000
Scorpio Rp 185.000
Mega Pro Rp 185.000
Ninja RR Rp 230.000

NPR (Rantai)
Ninja RR Rp 190.000

RODA PARTS (Rantai)
Tiger Rp 170.000
Scorpio Rp 150.000
V-ixion Rp 135.000

SCHUM
Thunder Rp 145.000





sumber :http://motorplus.otomotifnet.com/read/2011/12/09/326136/51/12/Nih-Ragam-Rantai-Aftermarket-Pahe-Untuk-Motor-Sport

No comments:

Post a Comment